1. Meguro Parasitological Museum, Jepang
Mungkin, inilah satu-satunya museum berisi koleksi parasit. Di Meguro Parasitological Museum, wisatawan bisa melihat koleksi hewan parasit yang bisa hidup dalam tubuh manusia. Koleksi ini adalah milik dr Satugo Kamegai, yang membuka museum ini untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terkait penyakit yang menerjang pasca Perang Dunia II.
Salah satu koleksinya tentu saja Diphyllobothrium nihonkaiense alias cacing pita. Usai berkeliling museum 2 lantai ini, wisatawan bisa membeli kaus dengan gambar parasit aneka bentuk. Meguro Parasitological Museum berlokasi di Kota Meguro, Jepang, dan buka mulai Selasa-Minggu pukul 10.00-17.00 waktu setempat.
Salah satu koleksinya tentu saja Diphyllobothrium nihonkaiense alias cacing pita. Usai berkeliling museum 2 lantai ini, wisatawan bisa membeli kaus dengan gambar parasit aneka bentuk. Meguro Parasitological Museum berlokasi di Kota Meguro, Jepang, dan buka mulai Selasa-Minggu pukul 10.00-17.00 waktu setempat.
2. Fragonard Museum, Prancis
Fragonard Museum, atau Musee Fragonard, awalnya adalah milik dokter anatomi terkemuka bernama Honore Fragonard. Letaknya di Maisons Alfort, tak jauh dari Kota Paris. Museum ini punya koleksi organ dan replika anatomi tubuh. Tapi yang paling ngeri, ada replika tubuh tanpa kulit yang dipajang di lemari khusus.
Ada replika tubuh kuda, monyet, bahkan janin manusia. Bayangkan saja, Anda seperti melihat seisi tubuh tanpa kulit! Semua koleksi ini berasal dari abad ke-18.
Musee Fragonard dibuka sejak 1902. Namun, pada 1990 museum ini sempat tutup untuk direnovasi. Sejak 2008 sampai sekarang, wisatawan bisa kembali menikmati koleksi unik museum ini.
Ada replika tubuh kuda, monyet, bahkan janin manusia. Bayangkan saja, Anda seperti melihat seisi tubuh tanpa kulit! Semua koleksi ini berasal dari abad ke-18.
Musee Fragonard dibuka sejak 1902. Namun, pada 1990 museum ini sempat tutup untuk direnovasi. Sejak 2008 sampai sekarang, wisatawan bisa kembali menikmati koleksi unik museum ini.
3. Bart's Pathology Museum, Inggris
Bart's Pathology Museum berada di dalam komplek University of London, Kota London. Koleksi-koleksinya berasal dari abad ke-18, ada pula beberapa organ tubuh yang diawetkan. Di sini, wisatawan bisa melihat aneka benda aneh yang masuk ke dalam tubuh. Kasusnya mulai dari 150 tahun yang lalu.
Misal, sikat gigi yang tersangkut di kerongkongan. Anda juga bisa melihat potongan tubuh yang diawetkan, milik seorang pembunuh yang hidup di abad ke-17 bernama John Belingham.
Misal, sikat gigi yang tersangkut di kerongkongan. Anda juga bisa melihat potongan tubuh yang diawetkan, milik seorang pembunuh yang hidup di abad ke-17 bernama John Belingham.
4. Ibn Sina Academy of Medieval Medicine and Science, India
Nama museum kedokteran ini diambil dari nama seorang filsuf dan dokter kenamaan beragama Islam, Ibnu Sina. Tak tanggung-tanggung, museum yang terletak di Kota Aligarh ini punya beragam peninggalan seputar medis sejak abad ke-10!
Wisatawan bisa melihat aneka peralatan medis kuno yang dipakai zaman dahulu. Ada juga patung sistem pernafasan peninggalan berabad-abad silam. Koleksinya sederhana, namun menjelaskan garis besar dunia kedokteran di Timur Tengah dan Asia.
Wisatawan bisa melihat aneka peralatan medis kuno yang dipakai zaman dahulu. Ada juga patung sistem pernafasan peninggalan berabad-abad silam. Koleksinya sederhana, namun menjelaskan garis besar dunia kedokteran di Timur Tengah dan Asia.
5. Berlin Museum of Medical History at the Charite, Jerman
Inilah tempat Anda melihat beragam peninggalan seputar medis masa Perang Dunia II. Beragam alat kedokteran, sampel kasus penyakit, sampai bagian tubuh yang diawetkan ada di museum ini.
Berlokasi di Chariteplatz, Kota Berlin, museum ini juga punya peninggalan medis berabad silam. Ada kandung kemih yang diawetkan sejak abad ke-17. Ada pula kursi persalinan yang digunakan pada abad ke-18.
No comments:
Post a Comment