Sunday, September 9, 2012

Alat Musik Terunik di Dunia

1. Shamisen Alat musik asal jepang ini memiliki tiga buah senar dan dipetik menggunakan bachi. Shamisen kualitas tinggi memiliki kulit pelapis yang didapat dari perut kucing betina yang belum kawin. Sedangkan untuk kualitas yang biasa saja pelapisnya terbuat dari kulit punggung anjing.
2. Angklung Alat musik unik yang berasal dari daerah masyarakat Sunda, Indonesia ini terbuat dari susunan bambu yang menghasilkan nada ganda (multitonal). Diperkirakan sudah ada dari abad ke-12 sampai abad ke-16. Angklung adalah alat musik yand digunakan sebagai penyemangat perang oleh kerajaan Sunda pada abad tersebut. Dan karena fungsinya itu, permainan angklung kerap digunakan ketika masa penjajahan Belanda. Belanda lalu melarang permainan angklung di masyarakat hingga berimbas menurunnya popularitas angklung di masyarakat.
3. Kalimba Kalimba atau disebut juga thumb piano (piano jempol) adalah alat musik jenis perkusi versi modern dari alat musik tradisional afrika, mbira.
4. The Sea Organ Ini adalah alat musik raksasa yang bunyinya berasal dari angin laut. Dibangun dibibir pantai di Zadar, daerah persisi Kroasia. Lebar alat musik ini 70 meter. Didalamnya ditanam susunan pipa sebanyak 35 buah sebagai penghasil suara.
5. Harp Guitar Alat ini meskipun jarang ditemui sebenarnya sudah ditemukan semenjak 2000 tahun yang lalu. Perpaduan antara gitar akustik dan harpa.
6. Alphorn Tidak sesuai dengan namanya, terompet raksasa ini terbuat dari kayu, bukan tanduk. Lagipula hewan apa yang punya tanduk segede ini
7. Uilleann Pipes Yang satu ini adalah alat musik tradisional irlandia. Alat ini tidak dimainkan dengan cara ditiup, tapi dengan cara menekan kantung khusus untuk meniupkan udara ke dalam pipa.
8. Ocarina Konon sudah ditemukan sejak 12000 tahun yang lalu. Ocarina adalah alat musik tiup dengan suara yang khas, klasik dan karismatik. yang berasal dari China. Pada awalnya benda ini hanya bisa memainkan sedikit nada sehingga dicap sebagai alat musik khusus anak-anak. Hingga akhirnya disempurnakan di Eropa pada pertengahan abad ke-19

No comments:

Post a Comment