Kanker Payudara
Kanker payudara adalah momok yang menakutkan bagi setiap wanita. Padahal dari tahun ke tahun jumlah penderitanya terus bertambah. Di Indonesia, kanker payudara menempati urutan ke-2 dari jenis kanker yang menyerang wanita. Kanker payudara dapat juga mengenai kaum pria, meskipun sangat jarang. Hanya sekitar 1% saja. Sebenarnya apakah kanker itu? Setiap benjolan yang terjadi di tubuh kita, karena berbagai sebab (pertumbuhan sel berlebih, benturan/trauma dll) disebut tumor. Tumor sendiri ada yang bersifat jinak, adapula yang ganas. Tumor yang ganas inilah yang disebut kanker. Kanker memiliki sifat khas, yaitu terdiri dari sel-sel ganas, yang dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain. Penyebaran ini disebut metastase dan dapat terjadi melalui pembuluh darah, maupun pembuluh getah bening.
Penyebab dan Faktor Resiko
Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, namun terdapat beberapa keadaan yang dianggap dapat meningkatkan faktor resiko terjadinya kanker payudara. Meskipun demikian, tidak berarti mereka yang tidak memiliki faktor resiko, tidak dapat terkena kanker payudara.
Faktor-faktor resiko kanker payudara antara lain:
* Memiliki anggota keluarga yang menderita kanker payudara (ibu, nenek, saudara perempuan)
* Mens pertama pada usia muda, menopause yang terlambat
* Wanita yang tidak punya anak, atau melahirkan anak pertama pada usia > 30 tahun.
* Pernah terdapat tumor/kanker payudara sebelumnya
* Mendapatkan terapi pengganti hormon jangka panjang
* Faktor-faktor lain: obesitas/konsumsi tinggi lemak, konsumsi alkohol berlebih, mutasi genetik
Beberapa mitos tentang kanker payudara:
1. Kanker payudara hanya mengenai wanita usia tua
Mitos ini tidak benar, kanker payudara dapat terjadi pada usia berapapun. Memang resiko lebih tinggi pada yang usianya lebih tua. Namun paradigma ini mulai bergeser.
2. Jika seseorang memiliki faktor risiko, maka ia pasti terkena kanker payudara.
Mitos ini tidak benar, meskipun seseorang punya faktor resiko yang paling besar sekalipun, masih ada kemungkinan ia tidak terkena kanker payudara. Begitu pula pada orang-orang yang tidak punya faktor resiko, bisa saja terkena kanker payudara.
3. Penggunaan deodoran/antiperspiran dapat menimbulkan kanker payudara
Mitos ini tidak benar. Sampai saat ini, tidak ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa penggunaan antiperspiran dapat menimbulkan kanker payudara
Pemeriksaan Payudara
Untuk deteksi adanya kanker payudara dilakukan:
1. SADARI (perikSA payuDAra sendiRI)
Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi (7-10 hari setelah menstruasi hari pertama), payudara agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan.
Caranya :
a. Lihat adanya kelainan pada payudara seperti:
* Adanya benjolan
* Kulit bersisik sekitar puting
* Puting susu keluar darah/cairan lain
* Cekungan pada kulit payudara/seperti kulit jeruk
* Perubahan bentuk/ukuran
b. Jika tidak terlihat kelainan, lakukan pemeriksaan lagi dengan cara:
Pemeriksaan Medik, Pemeriksaan Payudara secara berkala oleh tenaga medis (dokter)
2. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan payudara dengan alat-alat penunjang seperti mamografi, USG, biopsi
Mamografi adalah pemeriksaan payudara dengan suatu alat dan merupakan suatu cara pemeriksaan yang sederhana, tidak sakit dan hanya memakan waktu 5 - 10 menit saja. Saat terbaik untuk menjalani pemeriksaan mamografi adalah seminggu setelah selesai menstruasi. Caranya adalah meletakkan payudara secara bergantian antara 2 lembar alas, kemudian dibuat foto rontgen dari atas ke bawah, kemudian dari kiri ke kanan. Hasil foto ini akan diperiksa oleh dokter ahli radiologi. Sebuah benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat terlihat pada mamogram.
Wanita usia 40-49 tahun sebaiknya diperiksa setiap 2 tahun sekali, sedangkan usia >50 tahun , sebaiknya diperiksa secara berkala tiap tahun.
USG : pemeriksaan USG pada payudara, bukan untuk tujuan skrining, melainkan untuk lebih meyakinkan. Alat USGnya pun harus khusus.
Biopsi adalah operasi kecil untuk mengambil contoh jaringan dari benjolan, kemudian diperiksa di bawah mikroskop laboratorium patologi anatomi
Prognosis
Yang disebut dengan prognosis adalah gambaran berat ringannya suatu penyakit. Terdapat beberapa faktor yang menentukan baik buruknya prognosis pada kanker payudara. Antara lain:
* Stadium kanker
* Status nodus
* Gambaran histology
* Status menopausal, dan reseptor hormonal
Stadium Kanker
Stadium kanker payudara biasanya ditentukan dengan sistem TNM, T= ukuran tumor, N= kelenjar getah bening yang terlibat, M= metastasis
Stadium 0 (“in situ”)
Terdapat sel- sel kanker , namun belum terjadi invasi pada jaringan sekitarnya
Stadium I
Ukuran tumor <>5cm, tidak ada penyebaran pada kelenjar getah bening atau ukuran tumor 2-5cm, namun terdapat penyebaran pada kelenjar getah bening ketiak sesisi dan masih dapat digerakkan
Stadium III, terdiri dari:
Stadium IIIA
Ukuran tumor >5cm, dengan penyebaran pada kelenjar getah bening sesisi namun tidak dapat digerakkan
Stadium IIIB
Ukuran tumor berapapun, namun meluas pada dinding dada dan kulit atau disertai penyebaran pada kelenjar getah bening mamaria interna. Termasuk Kanker Payudara inflamasi.
Stadium IV
Ukuran tumor berapapun, dengan penyebaran pada kelenjar getah bening baik pada ketiak, mamaria interna, bahkan supraklavikular dan disertai penyebaran jauh (metastasis) seperti pada hati, paru, otak, tulang dll.
Semakin tinggi stadiumnya tentu saja prognosisnya semakin buruk.
Status Nodus
Adalah adanya keterlibatan/penyebaran pada kelenjar getah bening. Semakin banyak kelenjar getah bening yang terkena, prognosisnya semakin buruk. Prognosis juga makin buruk jika kelenjar getah bening yang terkena itu pada sisi tubuh yang berseberangan dengan letak tumor, juga bila melekat, dan tidak dapat digerakkan.
Gambaran Histologi
Gambaran histologi yang makin buruk, maka prognosisnya juga semakin buruk
Status Menopausal dan Reseptor Hormonal
Status menopausal dan reseptor hormonal berperan dalam penentuan terapi. Sebagian besar pasien yang telah menopause (postmenopause) memiliki reseptor hormonal positif, sehingga berespon terhadap terapi hormonal. Secara umum kelompok dengan hormonal reseptor positif memiliki prognosis yang lebih baik.
Terapi Kanker Payudara
Penentuan terapi kanker payudara tergantung dari banyak faktor, stadium tumor, status nodus, usia, status menopausal, status reseptor dan gambaran histologi tumor. Berbagai pemeriksaan dibutuhkan untuk menentukan terapi yang paling sesuai. Terapi yang diberikan berupa terapi primer, juga terdapat terapi neoadjuvant (terapi yang diberikan sebelum terapi primer, biasanya bertujuan untuk mengecilkan massa tumor) dan terapi adjuvant (terapi yang diberikan setelah terapi primer)
Terapi bisa berupa pembedahan (mastektomi, operasi konservasi payudara, lumpektomi), radiasi, kemoterapi maupun terapi hormonal.
Bahan :
1. Cancer Guidance Sub-group of the Clinical Outcomes Group. Improving outcomes in breast cancer. Three documents: The manual; The Research Evidence; and guidance for general practitioners and primary care teams. London: NHS Executive, Department of Health, 1996.
2. The Breast Specialty Group of the British Association of Surgical Oncology. Guidelines for surgeons in the management of symptomatic breast disease in the United Kingdom (1998 revision). European Journal of Surgical Oncology, 1998; 24: 464-76.
3. Royal College of Radiologists Clinical Oncology Information Network. Guidelines on the non-surgical management of breast cancer. Clinical Oncology, 1999;11: S90-S133. Breast cancer. Cancer Information section of US National Cancer Institute web site: www.nci.nih.gov
4. The Oxford Textbook of Oncology. Eds:Robert Souhami, Ian Tannock, Peter Hohenberger, & Jean-Claude Horiot. Publisher: Oxford University Press, 2001. ISBN: 0-19-262926-3
5. The American Cancer Society website contains a description of the different types of early breast cancer detection methods, including breast self examination at http://www.cancer.org/
6. Susan G. Komen Breast Health provides information on breast self-exam. Breast self-exam shower cards can also be ordered at http://www.breastcancerinfo.com/
7. BD, Inc. (Becton Dickinson) distributes the FDA approved Sensability breast pad: a soft reusable pad designed for women to use while practicing monthly breast self-examination (BSE). Composed of two plastic sheets with liquid lubricant sealed inside, the pad helps reduce friction between a woman’s fingers and her breast, enhancing her sense of touch during the exam. The Sensability pad may be purchased online or from stores such as K-Mart, Walgreens, and Wal-Mart. The cost of the pad is approximately $29.99 at these stores, and most packages include a $5 manufacturer’s rebate. Visit (http://www.bd.com/sensability/) or call 1.888.BDCARES for more information
8. The video “Staying in Touch: How to Do Your Monthly Breast Self-Examination,” includes information from the American Cancer Society and demonstrates the proper technique for breast-self examination. Dr. John Fetting, MD, Co-Director of the Johns Hopkins Breast Center, Joyce O’Shaughnessy, MD of the National Cancer Institute and Nancy Brinker, Founding Chair of the Susan G. Komen Breast Cancer Foundation and breast cancer survivor, describe steps women can take to detect breast cancer at its earliest, most treatable stages.
9. The “Staying in Touch” video clip is 15 minutes long (14:57) and is available for online viewing at www.msnbc.com/news/201289.asp. The clips may be downloaded over the Internet and viewed on your computer using a free multi-media plug-in such as Windows Media Player, at your choice of Internet connection speed (28.8, 56.6, T1). Parental Warning: this video graphically shows women performing breast self-exams.
10. The video “For Yourself: a Guide to Breast Self-Examination” was created by the Memorial Sloan-Kettering Cancer Center and the Guttman Diagnostic Center. The video is narrated by Rita Moreno, Jessye Norman and Meryl Streep. The video is eight minutes long (8:04). A copy of the video may be ordered from Memorial Sloan Kettering at http://www.mskcc.org/.
11. The American Medical Association page on women’s health and breast cancer includes information about breast self-exam and other methods of early detection such as mammography: http://www.ama-assn.org/
12. Women’s Health Products distributes the FDA approved Aware breast pad which can enhance a woman’s sense of touch while performing breast self-exams. The Aware pad consists of two ten-inch plastic sheets with a silicone lubricant sealed inside. The Aware pad is reusable and guaranteed for the life of the product. The pad also contains a hole near the top so that it may be hung in the bathroom and an opaque bag if women prefer to tuck it in a lingerie drawer. The Aware pad may be purchased for $19.99 at http://awarebse.com/ or by calling 1.877.9.AWARE.1
Kanker payudara adalah momok yang menakutkan bagi setiap wanita. Padahal dari tahun ke tahun jumlah penderitanya terus bertambah. Di Indonesia, kanker payudara menempati urutan ke-2 dari jenis kanker yang menyerang wanita. Kanker payudara dapat juga mengenai kaum pria, meskipun sangat jarang. Hanya sekitar 1% saja. Sebenarnya apakah kanker itu? Setiap benjolan yang terjadi di tubuh kita, karena berbagai sebab (pertumbuhan sel berlebih, benturan/trauma dll) disebut tumor. Tumor sendiri ada yang bersifat jinak, adapula yang ganas. Tumor yang ganas inilah yang disebut kanker. Kanker memiliki sifat khas, yaitu terdiri dari sel-sel ganas, yang dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain. Penyebaran ini disebut metastase dan dapat terjadi melalui pembuluh darah, maupun pembuluh getah bening.
Penyebab dan Faktor Resiko
Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, namun terdapat beberapa keadaan yang dianggap dapat meningkatkan faktor resiko terjadinya kanker payudara. Meskipun demikian, tidak berarti mereka yang tidak memiliki faktor resiko, tidak dapat terkena kanker payudara.
Faktor-faktor resiko kanker payudara antara lain:
* Memiliki anggota keluarga yang menderita kanker payudara (ibu, nenek, saudara perempuan)
* Mens pertama pada usia muda, menopause yang terlambat
* Wanita yang tidak punya anak, atau melahirkan anak pertama pada usia > 30 tahun.
* Pernah terdapat tumor/kanker payudara sebelumnya
* Mendapatkan terapi pengganti hormon jangka panjang
* Faktor-faktor lain: obesitas/konsumsi tinggi lemak, konsumsi alkohol berlebih, mutasi genetik
Beberapa mitos tentang kanker payudara:
1. Kanker payudara hanya mengenai wanita usia tua
Mitos ini tidak benar, kanker payudara dapat terjadi pada usia berapapun. Memang resiko lebih tinggi pada yang usianya lebih tua. Namun paradigma ini mulai bergeser.
2. Jika seseorang memiliki faktor risiko, maka ia pasti terkena kanker payudara.
Mitos ini tidak benar, meskipun seseorang punya faktor resiko yang paling besar sekalipun, masih ada kemungkinan ia tidak terkena kanker payudara. Begitu pula pada orang-orang yang tidak punya faktor resiko, bisa saja terkena kanker payudara.
3. Penggunaan deodoran/antiperspiran dapat menimbulkan kanker payudara
Mitos ini tidak benar. Sampai saat ini, tidak ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa penggunaan antiperspiran dapat menimbulkan kanker payudara
Pemeriksaan Payudara
Untuk deteksi adanya kanker payudara dilakukan:
1. SADARI (perikSA payuDAra sendiRI)
Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi (7-10 hari setelah menstruasi hari pertama), payudara agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan.
Caranya :
a. Lihat adanya kelainan pada payudara seperti:
* Adanya benjolan
* Kulit bersisik sekitar puting
* Puting susu keluar darah/cairan lain
* Cekungan pada kulit payudara/seperti kulit jeruk
* Perubahan bentuk/ukuran
b. Jika tidak terlihat kelainan, lakukan pemeriksaan lagi dengan cara:
Pemeriksaan Medik, Pemeriksaan Payudara secara berkala oleh tenaga medis (dokter)
2. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan payudara dengan alat-alat penunjang seperti mamografi, USG, biopsi
Mamografi adalah pemeriksaan payudara dengan suatu alat dan merupakan suatu cara pemeriksaan yang sederhana, tidak sakit dan hanya memakan waktu 5 - 10 menit saja. Saat terbaik untuk menjalani pemeriksaan mamografi adalah seminggu setelah selesai menstruasi. Caranya adalah meletakkan payudara secara bergantian antara 2 lembar alas, kemudian dibuat foto rontgen dari atas ke bawah, kemudian dari kiri ke kanan. Hasil foto ini akan diperiksa oleh dokter ahli radiologi. Sebuah benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat terlihat pada mamogram.
Wanita usia 40-49 tahun sebaiknya diperiksa setiap 2 tahun sekali, sedangkan usia >50 tahun , sebaiknya diperiksa secara berkala tiap tahun.
USG : pemeriksaan USG pada payudara, bukan untuk tujuan skrining, melainkan untuk lebih meyakinkan. Alat USGnya pun harus khusus.
Biopsi adalah operasi kecil untuk mengambil contoh jaringan dari benjolan, kemudian diperiksa di bawah mikroskop laboratorium patologi anatomi
Prognosis
Yang disebut dengan prognosis adalah gambaran berat ringannya suatu penyakit. Terdapat beberapa faktor yang menentukan baik buruknya prognosis pada kanker payudara. Antara lain:
* Stadium kanker
* Status nodus
* Gambaran histology
* Status menopausal, dan reseptor hormonal
Stadium Kanker
Stadium kanker payudara biasanya ditentukan dengan sistem TNM, T= ukuran tumor, N= kelenjar getah bening yang terlibat, M= metastasis
Stadium 0 (“in situ”)
Terdapat sel- sel kanker , namun belum terjadi invasi pada jaringan sekitarnya
Stadium I
Ukuran tumor <>5cm, tidak ada penyebaran pada kelenjar getah bening atau ukuran tumor 2-5cm, namun terdapat penyebaran pada kelenjar getah bening ketiak sesisi dan masih dapat digerakkan
Stadium III, terdiri dari:
Stadium IIIA
Ukuran tumor >5cm, dengan penyebaran pada kelenjar getah bening sesisi namun tidak dapat digerakkan
Stadium IIIB
Ukuran tumor berapapun, namun meluas pada dinding dada dan kulit atau disertai penyebaran pada kelenjar getah bening mamaria interna. Termasuk Kanker Payudara inflamasi.
Stadium IV
Ukuran tumor berapapun, dengan penyebaran pada kelenjar getah bening baik pada ketiak, mamaria interna, bahkan supraklavikular dan disertai penyebaran jauh (metastasis) seperti pada hati, paru, otak, tulang dll.
Semakin tinggi stadiumnya tentu saja prognosisnya semakin buruk.
Status Nodus
Adalah adanya keterlibatan/penyebaran pada kelenjar getah bening. Semakin banyak kelenjar getah bening yang terkena, prognosisnya semakin buruk. Prognosis juga makin buruk jika kelenjar getah bening yang terkena itu pada sisi tubuh yang berseberangan dengan letak tumor, juga bila melekat, dan tidak dapat digerakkan.
Gambaran Histologi
Gambaran histologi yang makin buruk, maka prognosisnya juga semakin buruk
Status Menopausal dan Reseptor Hormonal
Status menopausal dan reseptor hormonal berperan dalam penentuan terapi. Sebagian besar pasien yang telah menopause (postmenopause) memiliki reseptor hormonal positif, sehingga berespon terhadap terapi hormonal. Secara umum kelompok dengan hormonal reseptor positif memiliki prognosis yang lebih baik.
Terapi Kanker Payudara
Penentuan terapi kanker payudara tergantung dari banyak faktor, stadium tumor, status nodus, usia, status menopausal, status reseptor dan gambaran histologi tumor. Berbagai pemeriksaan dibutuhkan untuk menentukan terapi yang paling sesuai. Terapi yang diberikan berupa terapi primer, juga terdapat terapi neoadjuvant (terapi yang diberikan sebelum terapi primer, biasanya bertujuan untuk mengecilkan massa tumor) dan terapi adjuvant (terapi yang diberikan setelah terapi primer)
Terapi bisa berupa pembedahan (mastektomi, operasi konservasi payudara, lumpektomi), radiasi, kemoterapi maupun terapi hormonal.
Bahan :
1. Cancer Guidance Sub-group of the Clinical Outcomes Group. Improving outcomes in breast cancer. Three documents: The manual; The Research Evidence; and guidance for general practitioners and primary care teams. London: NHS Executive, Department of Health, 1996.
2. The Breast Specialty Group of the British Association of Surgical Oncology. Guidelines for surgeons in the management of symptomatic breast disease in the United Kingdom (1998 revision). European Journal of Surgical Oncology, 1998; 24: 464-76.
3. Royal College of Radiologists Clinical Oncology Information Network. Guidelines on the non-surgical management of breast cancer. Clinical Oncology, 1999;11: S90-S133. Breast cancer. Cancer Information section of US National Cancer Institute web site: www.nci.nih.gov
4. The Oxford Textbook of Oncology. Eds:Robert Souhami, Ian Tannock, Peter Hohenberger, & Jean-Claude Horiot. Publisher: Oxford University Press, 2001. ISBN: 0-19-262926-3
5. The American Cancer Society website contains a description of the different types of early breast cancer detection methods, including breast self examination at http://www.cancer.org/
6. Susan G. Komen Breast Health provides information on breast self-exam. Breast self-exam shower cards can also be ordered at http://www.breastcancerinfo.com/
7. BD, Inc. (Becton Dickinson) distributes the FDA approved Sensability breast pad: a soft reusable pad designed for women to use while practicing monthly breast self-examination (BSE). Composed of two plastic sheets with liquid lubricant sealed inside, the pad helps reduce friction between a woman’s fingers and her breast, enhancing her sense of touch during the exam. The Sensability pad may be purchased online or from stores such as K-Mart, Walgreens, and Wal-Mart. The cost of the pad is approximately $29.99 at these stores, and most packages include a $5 manufacturer’s rebate. Visit (http://www.bd.com/sensability/) or call 1.888.BDCARES for more information
8. The video “Staying in Touch: How to Do Your Monthly Breast Self-Examination,” includes information from the American Cancer Society and demonstrates the proper technique for breast-self examination. Dr. John Fetting, MD, Co-Director of the Johns Hopkins Breast Center, Joyce O’Shaughnessy, MD of the National Cancer Institute and Nancy Brinker, Founding Chair of the Susan G. Komen Breast Cancer Foundation and breast cancer survivor, describe steps women can take to detect breast cancer at its earliest, most treatable stages.
9. The “Staying in Touch” video clip is 15 minutes long (14:57) and is available for online viewing at www.msnbc.com/news/201289.asp. The clips may be downloaded over the Internet and viewed on your computer using a free multi-media plug-in such as Windows Media Player, at your choice of Internet connection speed (28.8, 56.6, T1). Parental Warning: this video graphically shows women performing breast self-exams.
10. The video “For Yourself: a Guide to Breast Self-Examination” was created by the Memorial Sloan-Kettering Cancer Center and the Guttman Diagnostic Center. The video is narrated by Rita Moreno, Jessye Norman and Meryl Streep. The video is eight minutes long (8:04). A copy of the video may be ordered from Memorial Sloan Kettering at http://www.mskcc.org/.
11. The American Medical Association page on women’s health and breast cancer includes information about breast self-exam and other methods of early detection such as mammography: http://www.ama-assn.org/
12. Women’s Health Products distributes the FDA approved Aware breast pad which can enhance a woman’s sense of touch while performing breast self-exams. The Aware pad consists of two ten-inch plastic sheets with a silicone lubricant sealed inside. The Aware pad is reusable and guaranteed for the life of the product. The pad also contains a hole near the top so that it may be hung in the bathroom and an opaque bag if women prefer to tuck it in a lingerie drawer. The Aware pad may be purchased for $19.99 at http://awarebse.com/ or by calling 1.877.9.AWARE.1